Viagra memang boleh dikata sahabat karib pria. Banyak pria mencari
pertolongan pada Viagra dan berbagai obat kuat ketika performa di
ranjang mulai menurun ataupun untuk mengatasi berbagai masalah disfungsi
seksual. Tidak hanya generasi tua saja yang identik dengan Viagra,
namun para suami muda pun banyak yang menggunakannya sekedar untuk
meningkatkan performa.
Anehnya Ladies, pendongkrak libido yang
satu ini malah seringkali menjadi kambing hitam penyebab turunnya gairah
Anda sebagai istri. Wah, bagaimana bisa, ya?
Menurut
nytimes.com, hal ini memang sangat umum dijumpai dalam kasus-kasus
masalah seksualitas rumah tangga. Viagra memang suatu usaha untuk
memperbaiki fungsi seksual pria, namun, masalah utamanyanya justru
terletak bahwa pria dan wanita mempunyai perbedaan fundamental akan
hubungan antara efek “terangsang” dan “hasrat” itu sendiri.
Pada
pria, rangsangan seksual akan selalu menuju pada hasrat untuk melakukan
aktivitas seksual. Sehingga, ketika Viagra bisa memperbaiki ereksi
pria, secara bersamaan ia juga mempengaruhi hasrat seksualnya. Sementara
Ladies, hasrat pada wanita tidak sesederhana itu. Meskipun seorang
wanita juga meminum Viagra, namun hal itu hanya mempunyai sedikit efek
atau tidak sama sekali pada keinginannya untuk bercinta.
Hasilnya
Ladies, adalah ketidaksinambungan fisik dan emosi pada pasangan suami
istri yang menggunakan Viagra. Sang suami telah meminum Viagra tersebut
dan lebih dari siap untuk bercinta, sementara sang istri masih
membutuhkan waktu lebih untuk bisa terangsang dan terhubung dengan
pasangannya. Ketidaksinambungan hasil dari Viagra ini lah yang
berpotensi untuk malah membuat istri semakin tidak tertarik untuk
berhubungan intim lagi.
Oleh: Adienda Dewi S.